Sabtu, 10 November 2012

Penemu crayon

CRAYON

Edwin Binney & Harold Smith yang menemukan crayon
Foto: wikipedia.org

Crayon Binney dan Smith terbuat dari campuran kapur dan minyak. Karena saat itu mereka tidak tahu harus menyebut campuran itu dengan nama apa. Dan dengan usulan Alice istri dari Edwin Binney maka penemuan itu disebut dengan sebutan crayon.
Nama crayon ternyata juga berasal dari bahasa Prancis dari Alice, yaitu Craie, yang mempunyai arti kapur dan oleaginoux (minyak).

Sebelum crayon ditemukan, para seniman lebih senang mmenggunakan cat minyaj dan akrilik sebagai sarana untu melukis. Ternyata saat dikenalkan kepada anak-anak mereka cukup kesulitan, karena bahan ini mengandung bahan kimia berbahaya yang tidak baik untuk kesehatan, tentu tidak ramah lingkungan
Dari masalah inilah para seniman berdiskusi dan melakukan berbagai penelitian untuk membuat pewarna yang aman untuk anak-anak.

Sekitar tahun 1930, barulah muncul pewarna yang akrab dengan anak-anak, yaitu crayon. Penemunya adalah Edwin Binney dan sepupunya, Harold Smith, yang berasal dari Easton, Pennsylvania, Amerika.
Kenapa penemuannya aman untuk anak- anak ? Karena, pewarna ini terbuat dari campuran kapur dan minyak. Lalu siapa yang memberi nama pewarna itu ? Alice Binney (istri Edwin) yang menamakannya crayon. Tentu saja bukan tanpa sebab menamai dengan nama crayon, kerena crayon berasal dari bahasa prancis, yaitu craie (kapur) dan oleaginous (minyak).

Pada tahun 1921, seorang seniman di Jepang bernama Yamamoto pun, berhasil menemukan crayon berkualitas tinggi tentu dengan hasil yang lebih lembu, halus dan berwarna cerah.

Pada tahun 1947, seniman Henri Goet dan Pablo Picasso berbicara ingin merancang produk anak-anak, mereka ingin crayon yang diciptakan dapat diterapkan dimana saja, dan pada tahun 1949 terciptalah crayon profesional pertama, dengan crayon ini warna-warna cemerlang dan gradasi yang panjang dihasilkan.

Saat ini crayon tidaklah lagi dibuat menggunakan kapur dan minyak, melainkan dibuat dari minyak, lilin dan bubuk pengeras sehingga menghasilkan batang crayon yang kokoh dan kuat. Ada dua jenis crayon yang dapat kita kenal yaitu, oil pastel crayon (terbuat dari campuran minyak dan bubuk pewarna) dan wax crayon (terbuat dari campuran lilin dan bubuk pewarna). Sifat dari oil pastel crayon tidak terlalu keras dan licin, sedangkan wax crayon mempunyai karakter yang keras dan licin. Akhirnya pada tahun 2000, barulah perusahaan crayon mencoba membuat gabungan oil dan wax, dan ketika dicoba ternyata hasil pewarnaannya lebih halus, warna lebih cerah dan tidak banyak menyisakan ampas sehingga gambar nampak lebih bersih.

1 komentar:

  1. bagaimana cara membentuk krayon dengan tidak pecah

    BalasHapus